Tugas 2 Softskil

Kecanduan Internet (Internet Addiction Disorder)

Internet Addiction Disorder atau yang lebih sering dikenal kecanduan internet adalah penggunaan secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang kecanduan internet terlihat dari banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk online atau bermain internet tanpa peduli bahkan lupa dengan aktivitas lainnya bahkan kehidupan sekitar mereka. Gangguan dalam kecanduan internet meliputi pornografi, judi online, game online chatting dan lain-lain. Contoh nyatanya Mark Malkoff, seorang komedian dan pembuat film dari New York, memutuskan menghabiskan lima hari di kamar mandi yang kecil. Hal ini ia lakukan sebagai usahanya untuk sembuh dari kecanduan internet. Sebagaimana banyak masyarakat New York lainnya, Mark menghabiskan sebagian besar waktunya untuk online, browsing, memeriksa Twitter dan Facebook tiap menit. Dia mengaku, kadang-kadang ia online sebelum tidur dan tertidur saat berselancar di dunia maya. Saking parahnya, ia bahkan mengecek sosial media yang ia miliki saat sedang berkencan dengan istrinya. Dilansir dari Weirdlife, Selasa (15/09/2015), Mark memutuskan untuk melakukan sesuatu. Menurutnya, kamar mandi adalah satu-satunya tempat ia bisa bebas berpikir dan jauh dari gangguan internet. Ia pun memutuskan untuk menghabiskan lima hari di kamar mandi. Mark membawa makanan, bantal, teh, dan segala hal yang ia butuhkan untuk tetap beraktifitas di kamar mandi tanpa harus terkoneksi dengan internet.
Untuk menghabiskan waktu, ia membaca peta, belajar merajut, menulis surat cinta, dan segala hal yang ia lakukan agar tidak bosan dan tak berpikir tentang internet. Nyatanya, hal tersebut cukup memberikan efek yang baik bagi Mark. Mark merasa hidupnya lebih teratur tanpa perlu menyentuh ponsel atau membuka laptopnya terus menerus. Satu hal masalahnya adalah ia mesti berbagi kamar mandi yang cukup kecil saat istrinya menggunakan kamar mandi. (sul)

Solusi mengatasi kecanduan internet (Internet Adiction Disorder)
a.       Mengakui bahwa anda seorang penderita gangguan kecanduan internet
Pengakuan merupakan hal yang paling awal untuk mengatasi suatu gangguan. Biasanya seorang penderita suatu ganguan sangat sulit mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan tersebut. Hal ini dapat menghambat dalam mengatasi gangguan itu sendiri, karena jika tidak mengakuinya maka dia tidak mungkin mengambil tahap selanjutnya untuk mengatasi ganguan tersebut
b.      Mengetahui penyebab dari gangguan kecanduan internet pada diri sendiri
Sebelum mengatasi gangguan ini, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan kita kecanduan internet. Misalnya, tidak dapat terlepas dari internet karena chatting secara terus menerus atau bermain game on-line secara berlebihan. Dengan mengetahui penyebabnya, akan lebih mudah bagi kita untuk mengatasinya.
c.       Mengetahui dampak buruk gangguan kecanduan internet
Setelah mengetahui penyebabnya kita juga harus tahu dampaknya. Mengapa? Karena dengan mengetahui dampak buruk kecanduan internet kita dapat termotivasi untuk mengurangi penggunaan internet agar terhindar dari dampak buruk tersebut. Banyak sekali dampak buruk yang disebabkan oleh kecanduan internet, misalnya menjadi depresi, antisocial, menyebabkan banyak penyakit fisik, putus sekolah, dan sebagainya.
d.      Membatasi penggunaan internet
Hal ini merupakan hal yang paling utama dan merupakan intinya. Percuma saja jika kita mengakui bahwa kita seorang pecandu internet, mengetahui penyebab dan dampaknya namun tidak mengurangi penggunaan internet. Kita harus bisa memilih mana hal yang dapat kita lakukan tanpa menggunakan internet mana hal yang harus kita gunakan dengan internet. Selama kita bisa melakukan sesuatu tanpa menggunakan internet mengapa tidak dicoba, seperti disaat kita membutuhkan hiburan kita masih bisa bermain permainan lain selain game online atau disaat kita ingin mengobrol selama masih bisa bertemu dengan lawan bicara secara langsung sebaiknya kita berbicara face to face dibandingkan lewat chatting atau e-mail.
e.       Meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Internet dapat membuat kita menjadi seorang yang apatis. Nah, untuk itu kita harus meluangkan waktu yang lebih dengan orang-orang disekitar kita. Dengan ini kita dapat mengalihkan pikiran kita agar tidak kecanduan dengan internet. Hal ini dapat kita mulai dari lingkukan yang paling kecil yaitu keluarga. Kita dapat menghabiskan waktu kita dengan berbincang-bincang dengan keluarga tercinta untuk mengisi waktu luang kita. Selain mempererat rasa kekeluargaan kita juga dapat terhindar dari kecanduan internet.
Jika tingkat kecanduan gangguan ini sudah parah, maka sebaiknya dikonsultasikan kepada ahlinya. Memang karena gangguan kecanduan internet ini masih tergolong baru, penelitian tentang pengobatannya-pun masih sedikit. Jika kecanduan internet yang diderita seseorang memiliki dimensi biologis, maka obat-obatan anti-depresan atau anti kecemasan dapat digunakan. Beberapa ahli menyarankan penghentian total penggunaan internet, namun ahli lain mengatakan bahwahal tersebut tidak realistis. Sebagai alternative dari menyetop semua aktifitas yang berhubungan dengan internet, Young (1999) memberikan 7 teknik perawatan yang mungkin dilakukan:
1.      Praktekkan kebalikannya (Practice the opposite)
2.      Penghentian Eksternal (External stoppers)
3.      Tetapkan goal (Setting Goals)
4.      Kartu-kartu Pengingat (Reminders Card)
5.      Inventori Personal (Personal inventory)
6.      Dukungan Sosial (Social support)
7.      Terapi Keluarga (Family therapy)
Berdasarkan sumber juga disebutkan bahwa “Terapi dapat memberikan Anda dorongan yang kuat untuk mengontrol penggunaan internet. Misalnya Terapi Kognitif Perilaku (Cognitif Behavioral Therapy = CBT)”. Terapi Kognitif Perilaku (CBT) telah menjadi metode yang berguna dan efektif untuk menangani gangguan kompulsif seperti gangguan ledakan emosi, judi patologis, trichotillomania. CBT juga efektif untuk menanggulangi kecanduan obat, gangguan emosional dan gangguan makan.

Mencegah perilaku Internet Addiction Disorder (IAD)
Mencegah ketergantungan terhadap internet dapat kita mulai dari hal-ha kecil yang bisa kita lakukan dan dijadikan rutinitas agar internet tidak menjadi dampak buruk dalam hidup kita. Contohnya antara lain:
1.      Luangkan waktu lebih banyak untuk beraktivitas
Aktivitas-aktivitas yang tidak berhubungan dengan internet dapat membuat kita melupakan kegiatan tersebut, misalnya dengan memiliki aktifitas baru seperti membaca buku atau novel, berolahraga, menggambar, atau membuat kerajinan tanga. Disamping dapat mengurangi waktu kita dari internet, kegiatan seperti ini dapat membuat diri kita lebih positif dan produktif.
2.      Jangan jadikan internet sumber satu-satunya informasi
Jika takut mengalami Internet Addiction Disorder maka anda harus memiliki sumber informasi lain selain internet, misalnya anda ingin mengetahui info-info apa saja yang sedang terjadi di tanah air maka anda bisa memilih opsi lain untuk mencari berita selain di internet, seperti di koran, majalah, tv, dsb. Hal ini dapat mencegah anda menghabiskan banyak waktu untuk internet dan nantinya akan mencari hal-hal yang tidak penting di internet.
3.      Niat & Membulatkan Tekad
Langkah pertama untuk mengobati kecanduan sosial media tentu saja niat dan kebulatan tekad dari Anda untuk menjauhi ‘dunia hitam’ tersebut. Anda harus berjanji pada diri Anda sendiri untuk tidak terjerumus lagi jika nanti Anda sudah sembuh dari kecanduannya.
4.      Puasa Membuka Sosial Media
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah ‘puasa’ membuka sosial media yang hanya akan membuang-buang waktu Anda seperti Facebook, Twitter, dan lainnya. Mungkin sangat sulit dalam melakukannya, namun hal inilah yang harus Anda lakukan untuk benar-benar mengobati kecandun tersebut. Jika Anda merupakan seorang yang bekerja dengan menggunakan Facebook dan Twitter, maka pastikan Anda hanya menggunakan jejaring sosial tersebut untuk keperluan kerja saja, bukan untuk hal-hal yang tidak berguna lainnya.
5.      Lakukan Hal Yang Lebih Bermanfaat
Ketika Anda sedang menjalani puasa sosial media selama satu bulan penuh, pasti Anda akan menemukan berbagai macam hal berguna yang bisa Anda lakukan. Nah, teruslah lakukan hal berguna tersebut ketika puasa sosial media Anda sudah berakhir.
6.      Jangan Membuka Ponsel ketika Sedang Berkumpul
Langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah untuk tidak membuka ponsel untuk urusan sosial media ketika sedang berkumpul bersama teman ataupun keluarga. Bahkan jika Anda sedang berkumpul berama teman-teman, Anda dapat membuat sebuah permainan dengan mereka. Permainannya mudah, barang siapa yang membuka ponsel ketika sedang berkumpul, maka ia harus mentraktir semua makanan yang dibeli.
7.      Buatlah One-Hour Rule
Jika Anda terbiasa untuk membuka sosial media ketika Anda baru bangun dan juga ketika Anda mau tidur, maka Anda harus membuat one-hour rule alias peraturan satu jam. Dalam peraturan ini, Anda tidak boleh membuka sosial media selama satu jam setelah bangu tidur dan juga satu jam sebelum Anda tidur.
8.      Mengatur Waktu Online
Setelah Anda membiasakan diri untuk tidak membuka sosial media ketika bangun dan akan tidur, maka selanjutnya Anda harus mengatur berapa jam atau kapan saja Anda boleh membuka sosial media dalam sehari. And dapat mengaturya secara manual ataupun dengan menggunakan aplikasi-aplikasi produktivitas yang banyak tersedia.
9.  Menghapus Koneksi ke Sosial Media
Jika Anda memiliki banyak aplikasi maupun layanan web yang tersambung ke sosial media, maka Anda harus mulai memutus sambungan tersebut. Dengan begitu, Anda tidak akan lagi terus menerus melakukan sharingvideo YouTube, foto instagram, artikel, berita, dan yang lainnya.
  10.  Blokir Sosial Media

Untuk semakin memuluskan berbagai macam langkah di atas, maka langkah terakhir yang dapat Anda lakukan adalah dengan memblokir situs sosial media tersebut di waktu-watu tertentu. Dengan begitu, tidak akan ada lagi istilah ‘tidak sengaja’ dan lainnya ketika membuka Facebook dan Twitter.

Etika Penelitian Internet

Etika Penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika  berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas. Maka dari itu dengan kemajuanya teknologi di jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya “Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.                                      
 Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet
1. Menghormati martabat subjek penelitian
Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
2. Asas kemanfaatan. Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3. Berkeadilan.
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
4. Informed consent.
Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja. Dan dalam Penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat namun apabila melanggar etika penelitian maka penelitian tersebut tidak boleh dilaksanakan.

Faktor-faktor timbulnya tindakan plagiat
Banyak sekali hal-hal yang menjadi
pemicu timbulnya kegiatan plagiat ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Kurangnya Rasa Percaya Diri
Faktor kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri menjadi hal dasar dalam melakukan tindakan plagiatisme ini. Kebanyakan para plagiator ini kurang percaya dengan kemampuan yang dimiliki dirinya sendiri, sehingga menganggap karya orang lain itu lebih baik dari apa yang sebenarnya dapat ia buat sendiri. Akhirnya muncullah pemikiran bahwa lebih baik meng- copy-paste saja, daripada berpikir sendiri dan hasilnya tidak meyakinkan.
2.    Tuntutan Kebutuhan
Tuntutan kebutuhan menjadi faktor kedua dalam melakukan kegiatan plagiatisme. Para plagiator melakukan tindakan menjiplak karya orang lain ini pada umunya karena suatu desakan kebutuhan. Dapat kita amati pada kasus penjiplakan karya tulis di kalangan pelajar atau mahasiswa. Berbagai tuntutan tugas yang diberikan oleh pendidik dengan rentang waktu yang singkat, membuat mereka kebingungan dan tidak jarang ada yang frustasi. Hal ini memaksa mereka untuk melakukan cara instan yaitu dengan meng- copy-paste karya milik orang lain atau teman mereka sendiri. Pada kasus plagiat di kalangan non-akademik, tuntutan kebutuhan juga menjadi salah satu faktor maraknya kegiatan plagiatisme. Semakin sulitnya pemenuhan kebutuhan ekonomi di negara kita, membuat orang-orang menghalalkan segala cara untuk tetap bertahan hidup. Salah satu contohnya adalah dengan membajak atau melipat gandakan karya orang lain dengan tanpa ijin. Seperti pada kasus pembajakan kaset-kaset atau VCD yang marak beredar di masyarakat, hal ini berorientasi pada keuntungan pribadi perorangan. Telah disebutkan di atas, orang-orang saat ini menghalalkan segala cara dengan dalil untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
3.    Kurangnya Sanksi Hukum yang Tegas Pada Pelaku Tindak Plagiat
Kurangnya pemberian sanksi yang tegas terhadap para plagiator, menyebabkan tindakan ini masih saja berkembang di masyarakat. Dalam hal ini sebenarnya pemerintah juga telah membuat suatu peraturan perundangan yang tegas mengenai tindakan plagiat ini. Seperti Peraturan Menteri No.17 tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, serta UU. No.19 Tahun 2002 tentang Hak cipta. Akan tetapi, dalam pelaksanaan peraturan tersebut belum begitu dapat dikatakan berhasil mengatasi tindakan plagiat. Sebenarnya tidak sedikit masyarakat yang telah mengetahui tentang undang-undang hak cipta tersebut. Kurang tegasnya aparat penegak hukum dalam menjalankan undang-undang ini, membuat budaya plagiat masih saja tumbuh dan berkembang di masyarakat.
4.    KemajuanTeknologi
Seperti telah kita ketahui, kemajuan teknologi telah membawa arus globalisasi yang begitu deras. Semuanya dapat diperoleh secara instant dengan penemuan-penemuan teknologi baru. Begitu halnya dengan budaya plagiat yang mendapatkan kontribusi cukup banyak dari kemajuan teknologi tersebut. Suatu hal yang dapat kita jumpai adalah budaya copy-paste di kalangan akademisi yang semakin dipermudah dengan kemajuan teknologi. Selain itu penjiplakan yang terjadi di kalangan non-akademik juga semakin dipermudah dengan kemajuan teknologi ini. Contoh konkrit kemajuan teknologi yang mendukung budaya plagiat adalah adanya mesin foto copy. Pada dasarnya banyak cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan atau penanggulangan tindak plagiat ini. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegiatan plagiat yang marak terjadi di masyarakat, khususnya pada kalangan akademisi.

Upaya mengurangi Tindakan Plagiat
1.    Penegakkan hukum mengenai kegiatan plagiat
Seharusnya pihak yang berwenang (pemerintah atau aparat penegak hukum) bersama masyarakat dapat bekerja sama dalam perlindungan Hak Cipta atas karya seseorang agar tidak dijiplak atau dibajak oleh orang lain. Selain pemberian jaminan undang-undang serta pengawasan dari pihak yang berwenang mengenai tindakan plagiat, kontrol social dari masyarakat juga menjadi cara untuk mencegah tindak plagiatisme.
2.  Memperketat koreksi
Khususnya pada kalangan akademisi, memperketat koreksi atau penilaian terhadap suatu tugas, menjadi salah satu cara untuk meminimalisasi tindakan plagiat. Pihak yang berwenang dalam proses penilaian atau pengkoreksian dituntut untuk lebih peka terhadap suatu hasil karya.
3.  Melatih kemandirian
Pelatihan kemandirian, membuat seseorang tidak mudah mengandalkan segala sesuatu kepada orang lain. Demikian pula hubungannya dengan tindakan plagiat ini, apabila seseorang telah terlatih untuk mandiri maka tidak akan mudah baginya untuk menjiplak atau meniru karya milik orang lain.
4.  Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Tanggung jawab, merupakan hal dasar yang perlu dimiliki seseorang. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab tidak akan mudah baginya untuk menjiplak karya milik orang lain.

 Fenomena Identitas Diri Melalui Internet

Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran. Transparansi membuat masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh kasus, maraknya akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat (di Twitter, misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial. Belum lagi dengan Net-Terrorist yang doyan merusak dan mencari masalah di internet. Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet, kita bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita.
Lain contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook yang selama ini marak. Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di sini. Dunia virtual memang bukan dunia real. Kartunis Peter Steiner pernah mengirim karikatur seekor anjing sedang bermain internet dan dipublikasikan di The New Yorker, 5 Juli 1993 dengan tulisan “On the internet, nobody knows you’re a dog”. Sementara itu, pemikir Prancis Jean Baudrillard menandaskan dunia sekarang semakin masuk ke hipperrealitas di mana kita tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Perasaan kita bisa turut lebih hanyut pada penderitaan tokoh dalam sinetron yang notabene tidak nyata daripada tersentuh dengan nasib tetangga yang nyata ada dan sedang kena musibah. Psikolog John Suler, seperti dikutip dari buku “Facebook and Philosophy: What’s on Your Mind?” (2010), mengatakan bahwa dunia online telah memicu “disinhibition effect” di mana orang lebih gampang menampilkan kesejatian dirinya (self-disclose) bila dibanding dalam dunia nyata. Di sini, orang bisa mengeluarkan semua isi hati, kekesalan, kritikan, komentar provokatif, dan sebagainya.

 Karakteristik Kepribadian Pengguna Internet

Kepribadian adalah karakteristik dinamik dan terorganisasi dari seorang individu yang mempengaruhi kognisi, motivasi, dan perilakunya. Kepribadian bersifat unik dan konsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbeda dengan individu lainnya.Orang yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di dunia online. Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani menampilkan dirinya yang nyata (real self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia virtual dan dengan identitas yang anonim.

 Aspek Demografis Dari Individu Pengguna Internet
11.      Gender
Dampak positif internet :
Dilihat dari segi positif nya internet memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar biasa hebatnya pada dunia pengetahuan. Para wanita karir maupun ibu rumah tangga kini dapat memiliki banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi untuk dunia kerja maupun keperluan sehari-hari misalnya : informasi untuk pekerjaan ,informasi resep makanan bagi ibu rumah tangga. Selain program didalam dunia kerja, internet juga menawarkan aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu wanita karier untuk menghilangkan kejenuhan dalam berkerja, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play). Internet juga bisa menjadi tempat bisnis bagi wanita yaitu dengan online shop dengan begitu wanita bisa mempunyai penghasilan sendiri namun ia tetap bisa dirumah mengurus keluarganya .Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
Dampak negatif internet :
§  Kejahatan di dalam dunia maya
§  Pornografi
§  Kekejaman dan Kesadisan
§  Penipuan
§  Penipuan belanja online
§  Perjudian
§  Mengurangi sifat sosial manusia

22.      Usia
Masa anak-anak adalah masa keemasan dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar terhadap apa yang belum diketahuinya. Tapi, dimana sekarang perubahan teknologisemakin pesat, banyak anak-anak terutama pada anak yang berusia 5 hingga 12 tahun lebih menyukai bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online, handphone, tablet ataupun ipad.

Dampak positif :
1.    Memudahkan anak mendapatkan informasi dengan lebih cepat.
2.    Anak dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan  berbagai orang dari belahan dunia.
3.    Akibat kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang ternyata banyak disukai oleh anak-anak.

 Dampak Negatif :
1.    Anak terlalu cepat puas dengan pengetahuan yang didapatnya dari dunia.
2.    Karena teknologi memberikan banyak kemudahan, tidak sedikit anak-anak tidak sabar dalam menghadapi kelambatan dan kesulitan.
3.    Selain itu, kemajuan teknologi berdampak pada kurangnya sosialisasi anak pada teman-temannya karena lebih menyukai menyendiri dengan permainan teknologinya.

33.   Budaya
Pada masa sekarang, kita semua pasti tahu bahwa kemajuan teknologi terasa begitu sangat pesat. Pesatnya kemajuan ini tentunya membawa banyak perubahan terhadap kebudayaan di Indonesia. Tidak bisa di pungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi ini memang harus terjadi di Negara Indonesia ini, agar Negara Indonesia tidak kalah saing dengan Negara lain.

Dampak Positif :
1.      Pertukaran informasi berlangsung sangat cepat
2.      Memudahkan pekerjaan manusia
3.      Pekerjaan yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien
4.      System pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.

Dampak negative :
1.    Masuknya budaya asing yang tidak baik.
2.    Lupa akan waktu
3.    Merosotnya nilai moral

44.   Status Sosial Ekonomi 
Tidak mengherankan bahwa teknologi internet terbukti di Amerika  menjadi kelas menengah, (dan sampai saat ini laki-laki kelas menengah ). Historis dalam budaya barat, teknologi komunikasi baru selalu dikendalikan oleh elit ekonomi dan sosial. antusiasme tentang potensi internet untuk membawa masyarakat dunia bersama-sama harus diperkuat oleh statistik serius. Norris dalam bukunya kesenjangan digital ( 2000), menunjukkan bahwa wilayah di dunia dengan lebih banyak uang adalah daerah dengan penggunaan internet. selain perbedaan keuangan, mencerminkan perbedaan budaya umum. psikolog menunjukkan bahwa budaya dunia dapat dikonseptualisasikan sepanjang dimensi kolektivisme vs individualisme. beberapa menekankan hak individu sementara yang lain menekankan tanggung jawab kelompok. Barat, industri, dan budaya yang tersambung ke internet, secara umum, cenderung kaya dan individualistis sementara Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika budaya, yang memiliki persentase yang jauh lebih rendah dari koneksi internet, cenderung kolektivis. budaya individualis lebih ekstrim adalah negara bersatu, dengan salah satu tingkat tertinggi koneksi internet. Dengan demikian, internet mencerminkan sebagian besar untuk  keunggulan diri relatif terhadap media massa lainnya, di seluruh dunia, radio memiliki penyebaran terluas, tetapi hanya 40% dari populasi dunia memiliki radio. Dengan demikian, pengguna internet mewakili sangat kecil, jika berpengaruh, segmen populasi dunia. internet besarbesaran lain teknologi komunikasi massa yang dapat mengabadikan dalam kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Dengan demikian, pertanyaan kelas sosial-ekonomi serta jenis kelamin, yang secara historis terkait dengan kekuasaan dan kesejahteraan individu, menjadi penting untuk pemahaman kita tentang psikologi internet.

sumber :

Comments

Popular Posts